Selasa, 20 Maret 2012

Efek DP Naik, AHM Tunda Bangun Pabrik

Kebijakan naiknya
uang muka kendaraan baru
yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia, memberikan dampak
besar kepada Astra Honda
Motor (AHM). Bahkan, AHM
sampai harus menunda investasi
besarnya dalam membangun
pabrik keempat.
Sebelumnya, AHM
mengumumkan akan
membangun pabrik skutik
dengan investasi yang mencapai
angka Rp3,128 triliun. Pabrik
yang difokuskan untuk
membangun skutik ini
direncanakan akan mulai
beroperasi pada akhir semester
kedua 2013. Sayang, AHM
harus berpikir ulang soal
investasi ini setelah adanya
kebijakan kenaikan uang muka
kendaraan baru.
“Kami terpaksa harus menunda
investasi dalam hal ini
pembangunan pabrik harus
tertunda. Semua rencana di
2012 ini harus berubah karena
kebijakan baru BI yang
menaikan uang muka
kendaraan baru,” jelas Senior
General Manager Astra Honda
Motor Sigit Kumala, kepada
okezone, Senin (19/3/2012).
Dengan adanya kenaikan ini,
diprediksi produksi dan
penjualan sepeda motor akan
menurun sampai 30 persen.
Pasalnya, daya beli masyarakat
sudah dibuat menurun dengan
kenaikan BBM, pada 1 April
nanti.
“Yang membeli sepeda motor
dengan uang muka rendah itu
60 persen adalah masyarakat
menengah ke bawah. Sudah
pasti akan ada penurunan,
karena harga sepeda motor
sudah tidak murah lagi.
Penjualan menurun dan
dengan demikian produksi pasti
juga menurun. Dampaknya
sangat besar, kami sampai
harus menunda investasi,”
lanjut Sigit Kumala
Sigit yang juga Ketua Bidang
Komersial Asosiasi Industri
Sepeda Motor Indonesia (AISI)
menambahkan, dengan
ditundanya rencana
pembukaan pabrik maka semua
sektor seperti penambahan
tenaga kerja serta vendor
pengadaan komponen juga
terkena dampak.
Pada Juni mendatang, uang
muka pembelian sepeda motor
baru minimal 25 persen dari
harga awal. Sementara, untuk
kendaraan roda empat 30
persen dan 20 persen untuk
kendaraan niaga roda empat.
Keputusan kenaikan besaran
Loan To Value (LTV) atau Down
Payment (DP) kendaraan
bermotor ini tertulis pada Surat
Edaran BI No.14/10/DPNP, 15
Maret 2012, tentang Penerapan
Manajemen Risiko pada Bank
yang Melakukan Pemberian
Kredit Pemilikan Rumah dan
Kredit Kendaraan Bermotor.
(zwr)